MERAIH AMPUNAN DENGAN ISTIGHFAR
MERAIH AMPUNAN DENGAN ISTIGHFAR
كُلُّ
بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang
berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. (HR
Tirmidzi 2499, Shahih at-Targhib 3139)
Tak ada manusia yang tidak pernah berbuat dosa. Semua
manusia bahkan telah ditetapkan perbuatan dosannya yang dikerjakan oleh anggota
tubuhnya baik itu lisan, tangan, kaki, mata, telinga juga hatinya. Dosa lisan
dengan mengunjing, berkata-kata tidak baik, dosa tangan dengan memukul atau
berbuat aniaya, lalu kaki dengan melangkahkan kepada perkara yang dibenci
Allah. Telinga untuk mendengarkan sesuatu yang mengundang murka Allah, dan dosa
hati yaitu dengan melakukan kedengkian, ujub, takabbur dan lain sebagainya.
“Jikalau kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan
menggantikanmu dengan suatu kaum yang pernah berbuat dosa, hingga mereka
memohon ampunan dan Allah mengampuni mereka,” (HR. Muslim).
Demikianlah bani Adam yang sejak penciptaanya telah Allah
tetapkan pasti akan melakukan perbuatan dosa karena sebab ketidaksempurnaanya.
Dengan menjadi manusia yang pasti akan berbuat dosa baik disengaja ataupun
tidak, maka manusia akan menghiba kepada Allah, memohon ampun atas
dosa-dosanya. Juga tampaklah di antara sifat Allah yaitu Maha Pengampun.
Sehingga manusia melakukan pertaubatan, memohon ampun kepada-Nya. Sebab jika
manusia tidak pernah berdosa dan tak pernah meminta ampun kepada-Nya hingga
Allah mengampuni dosa-dosanya, maka sifat Allah Maha Pengampun tidak
terealisasi dalam kehidupan manusia.
Namun demikian, bukan berarti kita legal untuk menyengaja
melakukan perbuatan dosa dengan berdalih bahwa Allah pasti akan mengampuni
dosa-dosa kita. Bukanlah seperti itu pemahaman yang benar tentang konsep
pengampunan Allah pada hamba-hambanya. Sebab di samping Allah Maha Pengampun,
Allah juga Maha Keras Siksa-Nya bagi hamba-Nya yang berbuat dosa. Inilah sifat
kesempurnaan bagi Allah, dan itulah sifat ketidaksempurnaan bagi manusia.
Sehingga untuk mencapai kebaikan di sisi Allah seorang manusia dituntun untuk
melakukan istighfar sebagai penghapusan atas dosa-dosanya.
Istighfar menjadi jalan kebaikan juga kemudahan bagi
kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dengan istighfar
Allah akan bersihkan dosa-dosa manusia, mencurahkan air hujan dari langit,
menambahkan rizki, anak-anak keturunan, kebun-kebun juga sungai-sungai.
Maka aku katakan kepada mereka:
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (QS Nuh, 71:10-13)
Demikianlah agungnya amalan istighfar, semoga kita dapat
mengamalkannya secara kontinyu agar Allah mengampuni dosa-doa kita dan
memudahkan segala urusan kita. Aamiin
Post a Comment