HARAM MEMBUNUH SEORANG MUSLIM KECUALI DENGAN ALASAN YANG DIBENARKAN
HARAM MEMBUNUH SEORANG
MUSLIM KECUALI DENGAN ALASAN YANG DIBENARKAN
Darah
seorang muslim dalam Islam sangat dilindungi, artinya haram hukumnya bagi
seorang muslim membunuh saudara muslim lainnya.
Bahkan
Allah tegaskan dalam Al-Quran tentang ancaman dan akibat bagi orang yang
membunuh saudaranya seiman dan seislam.
Allah
Ta’ala berfirman:
مَنْ
قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ
النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا
“Barangsiapa
yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”
(QS. Al-Maidah: 32)
Allah
juga berfirman:
وَمَن
يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ
اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً
“Dan
barang siapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja maka balasannya ialah
Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatinya serta
menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An Nisa: 93)
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam juga memperingatkan tentang perkara ini dalam
haditsnya;
وَعَنْ
عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم (أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ اَلنَّاسِ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ فِي
اَلدِّمَاءِ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari
Abdullah Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Masalah pertama yang akan diputuskan antara manusia pada hari kiamat ialah
masalah pertumpahan darah .” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Namun di
dalam Islam ada kebolehan membunuh seseorang dengan alasan yang dibenarkan oleh
syariat. Hal ini ditegaskan dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
عَنْ
اِبْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا يَحِلُّ دَمُ اِمْرِئٍ مُسْلِمٍ; يَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ, وَأَنِّي رَسُولُ اَللَّهِ, إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ:
اَلثَّيِّبُ اَلزَّانِي, وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ, وَالتَّارِكُ لِدِينِهِ;
اَلْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Dari Ibnu
Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: “Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan bahwa aku adalah Utusan Allah, kecuali salah satu dari tiga
orang: janda yang berzina, pembunuh orang dan orang yang meninggalkan agamanya
berpisah dari jama’ah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
وَعَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا, عَنْ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
قَالَ: ( لَا يَحِلُّ قَتْلُ مُسْلِمٍ إِلَّا فِي إِحْدَى ثَلَاثِ خِصَالٍ: زَانٍ
مُحْصَنٌ فَيُرْجَمُ, وَرَجُلٌ يَقْتُلُ مُسْلِمًا مُتَعَمِّدًا فَيُقْتَلُ,
وَرَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ اَلْإِسْلَامِ فَيُحَارِبُ اَللَّهَ وَرَسُولَهُ,
فَيُقْتَلُ, أَوْ يُصْلَبُ, أَوْ يُنْفَى مِنْ اَلْأَرْضِ). رَوَاهُ أَبُو
دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
Dari
‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: “Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali salah satu dari tiga
hal: Orang yang telah kawin yang berzina, ia dirajam; orang yang membunuh orang
Islam dengan sengaja, ia dibunuh; dan orang yang keluar dari agama Islam lalu
memerangi Allah dan Rasul-Nya, ia dibunuh atau disalib atau dibuang jauh dari
negerinya.” (Hadits Riwayat Abu Dawud dan Nasa’i. Hadits shahih menurut Imam
Al-Hakim).
Imam
Ash-Shon’ani rahimahullah berkata dalam kitabnya Subulus Salam Syarah Bulughul
Maram:
فيه
دليل على أنه لا يباح دم المسلم إلا بإتيانه بإحدى الثلاث والمراد من النفس بالنفس
القصاص بشرطه وسيأتي .والتارك لدينه يعم كل مرتد عن الإسلام بأي ردّة كانت فيقتل
إن لم يرجع إلى الإسلام .وقوله: المفارق للجماعة يتناول كل خارج عن الجماعة ببدعة
أو بغي أو غيرهما كالخوارج إذا قاتلوا وأفسدوا
“Hadits
ini menjadi dalil bahwa tidak boleh menghalalkan darah kaum muslimin kecuali
padanya ada salah satu dari 3 hal tersebut. Maksud dari kata “jiwa dibalas
jiwa” adalah hukum qishos dengan berbagai syaratnya yang akan dibahas pada
pembahasan berikutnya. Orang yang meninggalkan agamanya maksudnya mencakup
segala bentuk kemurtadan dengan beragam sebabnya, maka ia dibunuh jika tidak kembali
lagi ke agama Islam. Maksud dari kata “meninggalkan jamaah” adalah mencakup
segala tindakan yang menunjukkan keluar dari barisan ummat Islam (dalam naungan
khilafah yang sah) dengan perbuatan bid’ahnya, memberontak atau tindakan
lainnya seperti Kaum Khawarij yang apabila mereka membunuh (menghalalkan darah)
umat Islam dan membuat kerusakan. ”
Demikianlah
kedudukan nyawa seorang muslim dalam agama Islam. Semoga Allah menjaga ummat
Islam dari kejahatan dan fitnah pembunuhan. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat
Abul Fata
Miftah Murod, Lc
Post a Comment